Jumat, 13 November 2009

SISTEM BERKAS / FILE

Berkas dan Akses :
Sistem penyimpanan, pengelolaan dan penyimpanan data pada alat penyimpan eksternal.
Pada berkas dan akses penyimpanan data dilakukan secara fisik.

Berkas/file :
Kumpulan dari record yang saling berhubungan.

KLASIFIKASI DATA
1. Kelompok data tetap
Kelompok data yang tidak mengalami perubahan, paling tidak dalam kurun waktu yang lama.
Contoh : Data pribadi mahasiswa

2. Kelompok data tak tetap
Kelompok data yang secara rutin mengalami perubahan.
Contoh : Data Rencana Studi mahasiswa yang berubah setiap semester

3. Kelompok data yang bertambah menurut waktu
Kelompok data ini biasanya merupakan data akumulasi dari kelompok data tetap dan data tak tetap.
Contoh : Data Transkrip

KLASIFIKASI BERKAS
Menurut isinya :
1. Master file (Berkas induk)
2. Transaction file (Berkas transaksi)
3. Report file (Berkas laporan)
4. Work file (Berkas kerja)
5. Program file (Berkas program)
6. Text file (Berkas teks)
7. Dump file (Berkas tampung)
8. Library file (Berkas pustaka)
9. History file (Berkas sejarah)


Master file
Jenis berkas yang paling penting, berisi data yang relatif tetap.

Payroll master file
Contoh : Organisasi sebuah pabrik Customer master file
Personnel master file
Inventory master file, dll
Ada 2 jenis master file :
1. Reference master file (berkas induk penunjuk)
Berisi record yang tak berubah atau jarang berubah.
Contoh : • Berkas pelanggan yang berisi field : nomor rekening, nama dan alamat
2. Dynamic master file (berkas induk dinamik)
Berisi record yang terus menerus berubah dalam kurun waktu tertentu atau berdasarkan suatu peristiwa transaksi.
Contoh : • Berkas stock barang
• Berkas pemesanan tempat duduk

Transaction file
Disebut juga transfer berkas, berisi record yang akan memperbaharui/meng-update record yang ada pada master file.
Meng-update dapat berupa : penambahan record, penghapusan dan perbaikan record.

Report file
Berisi data yang dibuat untuk laporan/keperluan user.
File tersebut dapat dicetak pada kertas printer atau hanya ditampilkan di layar.

Work file
Merupakan file sementara dalam sistem.
Suatu work file merupakan alat untuk melewatkan data yang dibuat oleh sebuah program ke program lain. Biasanya file ini dibuat pada waktu proses sortir.

Program file
Berisi instruksi untuk memproses data yang akan disimpan pada file lain/pada memori utama.
Instruksi tersebut dapat ditulis dalam bahasa tingkat tinggi (COBOL, FORTRAN, BASIC, dll), bahasa assembler dan bahasa mesin.

Text file
Berisi input data alphanumeric dan grafik yang digunakan oleh sebuah text editor program. Text file hanya dapat diproses dengan text editor.

Dump file
Digunakan untuk tujuan pengamanan (security), mencatat tentang kegiatan peng-updatean, sekumpulan transaksi yang telah diproses atau sebuah program yang mengalami kekeliruan.

Library file
Digunakan untuk penyimpanan program aplikasi, program utilitas atau program lainnya.

History file
Merupakan tempat akumulasi dari hasil pemrosesan master file dan transaction file. File ini berisikan data yang selalu bertambah, sehingga file ini terus berkembang, sesuai dengan kegiatan yang terjadi.

MEDIA PENYIMPANAN BERKAS

Media Penyimpanan
Adalah peralatan fisik yang menyimpan representasi data.

Media penyimpanan / storage atau memori dapat dibedakan atas 2 bagian :
1) Primary Memory  Primary Storage (Internal Storage)
2) Secondary Memory  Secondary Storage (External Storage)

Primary Memory (Main Memory)
Ada 4 bagian di dalam Primary Storage, yaitu :
(a) Input Storage Area;
Untuk menampung data yang dibaca.
(b) Program Storage Area;
Penyimpanan instruksi-instruksi untuk pengolahan.
(c) Working Storage Area;
Tempat dimana pemrosesan data dilakukan.
(d) Output Storage Area;
Penyimpanan informasi yang telah diolah untuk sementara waktu sebelum
disalurkan ke alat-alat output.
Primary Memory Komputer terdiri atas 2 bagian :
1. RAM (Random Access Memory);
Bagian dari main memory yang dapat kita isi dengan data atau program dari disket atau sumber lain. Dimana data-data dapat ditulis maupun dibaca pada lokasi dimana saja di dalam memori. RAM bersifat volatile.
2. ROM (Read Only Memory);
Memori yang hanya dapat dibaca. Pengisian ROM dengan program maupun data, dikerjakan oleh pabrik. ROM biasanya sudah ditulisi program maupun data dari pabrik dengan tujuan-tujuan khusus.
Misal : diisi penterjemah (intrepreter) bahasa BASIC.
Jadi ROM tidak termasuk sebagai memori yang dapat kita pergunakan untuk program-program yang kita buat. ROM bersifat non volatile.

Tipe-tipe lain dari ROM chip :
1) PROM (Programmable Read Only Memory);
Jenis dari memori yang hanya dapat diprogram. PROM dapat diprogram oleh user / pemakai, data yang diprogram akan disimpan secara permanen.
2) EPROM (Erasable Programmable Read Only Memory);
Jenis memori yang dapat diprogram oleh user. EPROM dapat dihapus dan diprogram ulang.
3) EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory);
Memori yang dapat diprogram oleh user. EEPROM dapat dihapus dan diprogram ulangs ecara elektrik tanpa memindahkan chip dari circuit board.

Secondary Memory (Auxiliary Memory)
Memori dari CPU sangat terbatas sekali dan hanya dapat menyimpan informasi untuk sementara waktu. Oleh sebab itu alat penyimpan data yang permanen sangat diperlukan. Informasi yang disimpan pada alat-alat tersebut dapat diambil dan ditransfer pada CPU pada saat diperlukan. Alat tersebut dinamakan Secondary Memory (Auxiliary Memory) atau backing storage.
Ada 2 jenis Secondary Storage :
1. Serial / Sequential Access Storage Device (SASD);
Contoh : Magnetic tape, punched card, punched paper tape.
2. Direct Access Storage Device (DASD);
Contoh : Magnetic disk, floopy disk, mass storage.

ORGANISASI BERKAS SEQUENTIAL

Pengertian Berkas Sequential
Organisasi berkas sequential adalah merupakan cara yang paling dasar untuk mengorganisasikan kumpulan record-record dalam sebuah berkas. Dalam organisasi berkas sequential, pada waktu record ini dibuat, record-record direkam secara berurutan.
Record pertama ditempatkan pada posisi pertama dalam berkas, record kedua ditempatkan pada posisi kedua dalam berkas dan seterusnya. Begitu pula pada waktu pengaksesan dan pada waktu berkas ini digunakan sebagai input, record-record harus diakses secara berurutan.
Jadi dalam organisasi berkas sequential, bukan berarti bahwa record-record tersebut disimpan dalam urutan numerik. Jika kita ingin menambahkan suatu record pada berkas sequential, maka record tersebut akan terletak pada akhir berkas.
Organisasi berkas sequential dapat terdiri dari record-record yang berbeda jenis.
Contoh:
Pada gambar, dalam sistem penggajian terpadu (Intergrated personnel-payroll system) mempunyai sebuah berkas pegawai (Employee file) yang terdiri dari dua jenis recordMedia Penyimpanan Berkas Sequential
Berkas sequential dapat disimpan dalam SASD, seperti magnetic tape atau pada DASD, seperti magnetic disk.

Beberapa alasan untuk menyimpan berkas sequential pada DASD :
• Pada umumnya komputer dihubungkan dengan sedikit tape drive, sehingga tidak cukup untuk menunjang program aplikasi yang banyak membutuhkan berkas sekuensial.
Contoh :
Jika 3 berkas sequential, seperti master file, transaction file dan update master file yang digunakan oleh sebuah program. Karena hanya ada 2 tape drive, maka salah satu dari ketiga berkas tersebut disimpan dalam disk.

• Sistem yang dikonfigurasikan untuk fungsi berkas tertentu, selalu disimpan dalam disk.
Contoh :
Printer hanya dapat menerima semua berkas yang akan dicetak, bila terlebih dahulu berkas tersebut disimpan dalam disk. Jadi bila kita ingin membuat sebuah berkas laporan, maka harus ditentukan dari disk ke printer.

• Karakteristik lalu lintas saluran dan kapasitas saluran pada sistem dapat dibuat menguntungkan dengan cara memisahkan berkas-berkas dalam media penyimpanan.
Contoh :
Sebuah sistem akan dikonfigurasikan dengan 2 tape drive pada satu saluran dan 2 disk drive pada saluran lain. Jika volume data besar, yang dihasilkan oleh sebuah program dari 2 berkas sekuensial, maka akan menguntungkan bila berkas-berkas tersebut diletakkan pada saluran terpisah, daripada diletakan pada perlatan yang salurannya digunakan bersama-sama.





Pembuatan Berkas Sequential
Pembuatan berkas sequential meliputi penulisan record-record dalam serangkaian yang diinginkan pada media penyimpanan.
Pembuatan berkas transaksi sequential meliputi tugas-tugas:
 Pengumpulan data
 Perubahan data dalam bentuk bahasa yang dapat dibaca oleh mesin
 Pengeditan data
 Pemeriksaan transaksi yang ditolak
 Penyortiran edit data
Keuntungan dan Keterbatasan
Keuntungan utama dari teknik organisasi berkas sequential adalah kemampuan untuk mengakses record berikutnya secara tepat.

Keterbatasan dari organisasi berkas sequential adalah kita tidak dapat mengakses langsung pada record yang diinginkan.

Pola Akses
Pola Akses adalah penentuan akses berdasarkan field tertentu. Selama pola akses, berkas sequential dapat dipasangkan dengan record-record yang sudah diurut pada berkas, maka waktu aksesnya sangat baik.
Kita harus menentukan pola akses terlebih dahulu, kemudian baru menentukan organisasi berkas sequential berdasarkan urutan yang sesuai dengan pola aksesnya, jangan sebaliknya.
Contoh:
Berkas gaji yang disusun secara sequential berdasarkan NIP, hendak diakses berdasarkan NAMA, maka program tidak baik. Juga tidak baik mengakses record dengan urutan sebagai berikut:
NIP = 15024508, NIP = 15024607
NIP = 15024115, NIP = 1502800
Dimana NIP tersebut belum tersortir.


Media Penyimpanan Berkas Sequential
Berkas sequential dapat disimpan dalam SASD, seperti magnetic tape atau pada DASD, seperti magnetic disk.

Beberapa alasan untuk menyimpan berkas sequential pada DASD :
• Pada umumnya komputer dihubungkan dengan sedikit tape drive, sehingga tidak cukup untuk menunjang program aplikasi yang banyak membutuhkan berkas sekuensial.

• Sistem yang dikonfigurasikan untuk fungsi berkas tertentu, selalu disimpan dalam disk.

• Karakteristik lalu lintas saluran dan kapasitas saluran pada sistem dapat dibuat menguntungkan dengan cara memisahkan berkas-berkas dalam media penyimpanan.

ORGANISASI BERKAS RELATIF

PENGERTIAN BERKAS RELATIF

Suatu cara yang efektif dalam mengorganisasi sekumpulan record yang membutuhkan akses sebuah record dengan cepat adalah Organisasi Berkas Relatif

Dalam berkas relative ada hubungan antara key yang dipakai untuk mengidentifikasi record dengan lokasi record dalam penyimpanan sekunder

Urutan record secara logic tidak ada hubungannya dengan urutan secara fisik.Record tidak perlu tersortir secara fisik menurut nilai key

Lihat gambar pada halaman 15

Bagaimana record yang ke-N dapat ditemukan ?
Dalam hal ini, perlu kita buat hubungan yang akan menerjemahkan antara NILAI KEY dan ADDRESS.

Hubungan ini dinyatakan sebagai R, yang merupakan fungsi pemetaan :

R(NILAI KEY) ADDRESS

Dari nilai key ke address dalam penyimpanan sekunder


 PROSES

Pada waktu sebuah record ditulis kedalam berkas relative, fungsi pemetaan R digunakan untuk menerjemahkan NILAI KEY DARI RECORD menjadi ADDRESS, dimana record tersebut disimpan.

Begitu pula pada waktu akan me-retrieve record dengan nilai key tertentu, fungsi pemetaan R digunakan terhadap nilai key tersebut, untuk menerjemahkan nilai key itu menjadi sebuah address dalam penyimpanan sekunder, dimana record tersebut ditemukan.

Organisasi berkas relative ini tidak menguntungkan bila penyimpanan sekundernya berupa media SASD, seperti magnetic tape. Berkas relatif harus disimpan dalam media DASD, seperti magnetic disk atau drum.Juga dimungkinkan untuk mengakses record-record dalam berkas relatif secara consecutive, tetapi perlu diketahui bahwa nilai key tidak terurut secara logic.

Contoh :

Record dalam gambar pada hal. 15, diretrieve secara consecutive;

COW, ZEBRA,….,APE, EEL, DOG,…..CAT, BAT

Karena kemampuan mengakses record tertentu secara cepat, maka organisasi berkas relatif paling sering digunakan dalam proses interactive.

Contoh :
Lihat gambar pada halaman 15

Sebuah on-line system perbankan yang mempunyai sebuah master file dan sebuah transaction file.Field ACCOUNT NUMBER dipakai sebagai nilai key untuk keduan berkas tersebut.

Pada saat nilai key ACCOUNT NUMBER dimasukan ke dalam transaksi, nilai key tersebut akan me-retrieve secara langsung record yang ada pada master file.

Jika Trans-Type = ‘I’, maka BALANCE ACCOUNT akan ditampilkan dilayar. Jika Trans-Type = ‘C’ atau ‘D’, maka record-record dari master file Customer Account akan dimodifikasi dengan AMOUNT dan DATE yang ada di transaction file, dimana ACCOUNT NUMBER yang menentukan lokasi record dalam berkas tersebut.

Catatan :

 Kita tidak perlu mengakses semua record master file, cukup mengakses langsung record yang dikehendaki
.
 Record dari berkas relative dapat diupdate langsung tanpa perlu merekam kembali semua record

 Keuntungan dari berkas relative ini adalah kemampuan mengakses record secara langsung. Sebuah record dapat diretrieve, insert, modifikasi atau di delete, tanpa mempengaruhi record lain dalam berkas yang sama.


Ada 3 teknik dasar yang digunakan untuk menyatakan fungsi pemetaan R, dimana R(NILAI KEY) ADDRESS.

1. Direct Mapping (Pemetaan Langsung)
2. Directory Lookup (Pencarian Tabel)
3. Calculation (Kalkulasi)

1. Teknik Pemetaan Langsung

Teknik ini merupakan teknik yang sederhana untuk menerjemahkan nilai record key menjadi address. Ada 2 cara dalam pemetaan langsung, yaitu :

 Absolute Addressing (Pengalamatn Mutlak)
 Relative Addressing (Pengalamatan Relatif)


 Pengalamatan Mutlak

R(NILAI KEY) ADDRESS.
NILAI KEY = ALAMAT MUTLAK

Nilai key yang diberikan oleh pemakai program sama dengan ADDRESS SEBENARNYA dari record tersebut pada penyimpanan sekunder.

Pada waktu record tersebut disimpan, lokasi penyimpanan record (nomor silinder, nomor permukaan, nomor record) bila dipakai Cylinder Addressing atau (nomor sector, nomor record) bila dipakai Sector Addressing harus ditentukan oleh pemakai.

Keuntungan dari Pengalamatan Mutlak :

• Fungsi pemetaan R sangat sederhana
• Tidak membutuhkan waktu lama dalam menentukan lokasi record pada penyimpanan sekunder

Kelemahannya :

• Pemakai harus mengetahui dengan pasti record-record yang disimpan secara fisik
• Alamat mutlak adalah device dependent. Perbaikan atau pengubahan devuce, dimana berkas berada akan mengubah nilai key
• Alamat mutlak adalah address space dependent. Reorganisasi berkas relative akan menyebabkan nilai key berubah.

Keuntungan pemakaian Hashing :

 Nilai key yang sebenarnya dapat dipakai karena diterjemahkan ke dalam sebuah alamat.
 Nilai key adalah address space independent bila berkas direorganisasi, fungsi hash berubah tetapi nilai key tetap.

Kelemahannya :

 Distribusi nilai key yang dipakai
 Banyaknya nilai key yang dipakai relative terhadap ukuran dari ruang alamat
 Banyaknya record yang dapat disimpan pada alamat tertentu tanpa menyebakan benturan
 Teknik yang dipakai untuk mengatasi benturan

Kamis, 05 November 2009

dinamika organisasi

Manusia melakukan kegiatan dan bereaksi terhadap kegiatan orang lain dalam organisasi baik pimpinan atau sesama anggota, menimbulkan bermacam-macam dinamika perilaku dalam berorganisasi. Dalam dinamika organisasi ini akan dibahas beberapa hal penting antara lain :
A. Dinamika Konflik
Konflik adalah segala macam interaksi pertentangan atau antagonistik antara dua atau lebih pihak. Timbulnya konflik atau pertentangan dalam organisasi, merupakan suatu kelanjutan dari adanya komunikasi dan informasi yang tidak menemui sasarannya. Konflik dilatar belakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang di bawa individu dalam suatu interaksi.

B. Jenis-Jenis Konflik
Adapun mengenai jenis-jenis konflik, dikelompokkan sebagai berikut :
 Person rile conflict : konflik peranan yang terjadi didalam diri seseorang.
 Inter rule conflict : konflik antar peranan, yaitu persoalan timbul karena satu orang menjabat satu atau lebih fungsi yang saling bertentangan.
 Intersender conflict : konflik yang timbuk karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang.
 Intrasender conflict : konflik yang timbul karena disampaikannya informasi yang saling bertentangan.
Selain pembagian jenis konflik di atas masih ada pembagian jenis konflik yang dibedakan menurut pihak-pihak yang saling bertentangan, yaitu :
 Konflik dalam diri individu
 Konflik antar individu
 Konflik antar individu dan kelompok
 Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama
 Konflik antar organisasi
Individu-individu dalam organisasi mempunyai banyak tekanan pengoperasian organisasional yang menyebabkan konflik. Secara lebih konseptual litteral mengemukakan empat penyebab konflik organisasional, yaitu :
 Suatu situasi dimana tujuan-tujuan tidak sesuai
 Keberadaan peralatan-peralatan yang tidak cocok atau alokasi-alokasi sumber daya yang tidak sesuai
 Suatu masalah yang tidak tepatan status
 Perbedaan presepsi
Didalam organisasi terdapat empat bidang structural, dan dibidang itulah konflik sering terjadi, yaitu :
 Konflik hirarkis adalah konflik antar berbagai tingkatan organisasi
 Konflik fungsionala adalah konflik antar berbagai departemen fungsional organisasi
 Konflik lini-staf adalah konflik antara lini dan staf
 Konflik formal informal adalah konflik antara organisasi formal dan organisasi informal.
Secara tradisional pendekatan terhadap konflik organisasional adalah sangat sederhana dan optimistik. Pendekatan tersebut didasarkan atas tiga anggapan, yaitu :
Konflik dapat di hindarkan
Konflik diakibatkan oleh para pembuat masalah, pengacau dan primadona
Bentuk-bentuk wewenang legalistic
Korban diterima sebagai hal yang tak dapat dielakkan
Apabila keadaan tidak saling mengerti serta situasi penilaian terhadap perbedaan antar anggota organisasi itu makin parah sehingga konsesus sulit dicapai, sehingga konflik tak terelakkan. Dalam hal ini pimpinan dapat melakukan berbagai tindakan tetapi harus melihat situasi dan kondisinya, yaitu :
Menggunakan kekuasaan
Konfrontasi
Kompromi
Menghaluskan situasi
Mengundurkan diri
Bila dilihat sekilas sepertinya konflik itu sangat sulit untuk dihindari dan diselesaikan, tetapi dalam hal ini jangan beranggapan bahwa dengan adanya konflik berarti organisasi tersebut telah gagal. Karena bagaimanapun sulitnya suatu konflik pasti dapat diselesaikan oleh para anggota dengan melihat persoalan serta mendudukannya pada proporsi yang wajar.



C. Sumber-Sumber Konflik
a. Kebutuhan untuk membagi (sumber daya-sumber daya) yang terbatas
b. Perbedaan-perbedaan dalam berbagai tujuan
c. Saling ketergantungan dalam kegiata-kegiatan kerja
d. Perbedaan nilai-nilai atau presepsi
e. Kemandirian organisasional
f. Gaya-gaya individual

D. Strategi Penyelesaian Konflik
Mengendalikan konflik berarti menjaga tingakat konflik yang kondusif bagi perkembangan organisasi sehingga dapat berfungsi untuk menjamin efektivitas dan dinamika organisasi yang optimal. Namun bila konflik telah terlalu besar dan disfungsional, maka konflik perlu diturunkan intensitasnya, antara lain dengan cara :
1. Mempertegas atau menciptakan tujuan bersama. Perlunya dikembangkan tujuan kolektif di antara dua atau lebih unit kerja yang dirasakan bersama dan tidak bisa dicapai suatu unit kerja saja.
2. Meminimalkan kondisi ketidak-tergantungan. Menghindari terjadinya eksklusivisme diatara unit-unit kerja melalui kerjasama yang sinergis serta membentuk koordinator dari dua atau lebih unit kerja.
3. Memperbesar sumber-sumber organisasi seperti : menambah fasilitas kerja, tenaga serta anggaran sehingga mencukupi kebutuhan semua unit kerja.
4. Membentuk forum bersama untuk mendiskusikan dan menyelesaikan masalah bersama. Pihak-pihak yang berselisih membahas sebab-sebab konflik dan memecahkan permasalahannya atas dasar kepentingan yang sama.
5. Membentuk sistem banding, dimana konflik diselesaikan melalui saluran banding yang akan mendengarkan dan membuat keputusan.
6. Pelembagaan kewenangan formal, sehingga wewenang yang dimiliki oleh atasan atas pihak-pihak yang berkonflik dapat mengambil keputusan untuk menyelesaikan perselisihan.
7. Meningkatkan intensitas interaksi antar unit-unit kerja, dengan demikian diharapkan makin sering pihak-pihak berkomunikasi dan berinteraksi, makin besar pula kemungkinan untuk memahami kepentingan satu sama lain sehingga dapat mempermudah kerjasama.
8. Me-redesign kriteria evaluasi dengan cara mengembangkan ukuran-ukuran prestasi yang dianggap adil dan acceptable dalam menilai kemampuan, promosi dan balas jasa.

E. Motivasi
Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Motivasi bukanlah sesuatu yang dapat diamati, tetapi merupakan hal yang dapat disimpulkan adanya karena sesuatu perilaku yang tampak.
Motivasi merupakan masalah yang kompleks dalam organisasi karena kebutuhan dan keinginan setiap anggota organisasi adalah berbeda-beda. Dan berkembang atas dasar proses belajar yang berbeda pula.
Motivasi dapat ditimbulkan baik oleh faktor internal maupun eksternal tergantung darimana suatu kegiatan dimulai.
Kebutuhan dan keinginan yang ada dalam diri seseorang akan menimbulkan motivasi internal. Begitu juga dalam suatu organisasi, setiap individu akan mempunyai kebutuhan dan keinginan yang berbeda dan unik. Penggolongan motivasi internal yang dapat diterima secara umum belum mendapat kesepakatan para ahli, namun demikian para psikolog menyetujui bahwa motivasi internal dapat dikelompokan menjadi 2 kelompok, yaitu :
a. motivasi fisiologis, yang merupakan motivasi alamiah (biologis) seperti lapar, haus, seks.
b. motivasi psikhologis yang dapat dikelompokan dalam 3 kategori dasar, yaitu :
- motivasi kasih sayang (affectional motivation) yaitu motivasi untuk menciptakan dan memelihara kehangatan keharmonisan, dll.
- motivasi mempertahankan diri (ego-defensive motivation) yaitu motivasi untuk melindungi kepribadian dan mendapatkan kebanggaan diri.
- motivasi memperkuat diri (ego-bolstering motivation) yaitu motivasi untuk mengembangkan kepribadian, berprestasi dll.
Teori motivasi eksternal menjelaskan kekuatan-kekeuatan yang ada di dalam individu yang di pengaruhi faktor-faktor intern. Untuk itu,teori motivasi eksternal tidak mengabaikan teori motivasi internal, tetapi justru mengembangkannnya. Teori motivasi eksternal ada yang positif dan ada pula yang negatif. Dalam hal ini ada beberapa teori yang menjelaskan teori motivasi eksternal, yaitu :
a. Teori X dan Teori Y Mc Gregor
 Anggapan-anggapan yang mendasari teori X :
• Rata-rata para pekerja itu malas, tidak suka bekerja dan akan menghindarinya bila dapat.
• Karena pada dasarnya pekerja tidak suka bekerja, maka harus dipaksa, dikendalikan, dipelakukan dengan hukuman, dan diarahkan untuk pencapaian tujuan organisasi.
• Rata-rata para pekerja lebih senang dibimbing, berusaha menghindari tanggung-jawab, mempunyai ambisi yang kecil, keamanan drinya di atas segala-galanya.
 Anggapan-anggapan yang mendasari teori Y :
• Usaha phisik dan mental yang dilakukan manusia dalam bekerja adalah kodrat manusia, sama halnya dengan bermain atau beristirahat.
• Rata-rata manusia bersedia belajar, dalam kondisi yang layak, tidak hanya menerima tetapi mencari tanggung-jawab.
• Ada kemampuan yang besar dalam kecerdikan, kreativitas dan daya imajinasi untuk memecahkan masalah-masalah organisasi yang secara luas tersebar pada seluruh karyawan.
• Pengendalian ekstern dan hukuman bukan satu-satunya cara untuk mengarahkan usaha pencapaian tujuan organiasasi.
• Keterikatan pada tujuan organisasi adalah fungsi penghargaan yang diterima karena prestasinya dalam pencapaian tujuan itu.
• Organisasi seharusnya memberikan kemungkinan orang untuk mewujudkan potensinya, dan tidak hanya digunakan sebagian.

b. Teori Hirarki Kebutuhan Maslow
Menurut Maslow ada 5 kebutuhan dasar manusia yang membentuk hirarki kebutuhan, yaitu :
a. Kebutuhan Fisiologis
b. Kebutuhan Keamanan
c. Kebutuhan Sosial
d. Kebutuhan Penghargaan
e. Kebutuhan Aktualisasi Diri

c. Teori Motivasi Berprestasi Mc Clelland
Menurut Mc Clelland, seseorang dianggap mempunyai motivasi prestasi yang tinggi, apabila dia mempunyai keinginan untuk berprestasi lebih baik dari pada yang lain dalam banyak situasi.
Mc Clelland memusatkan perhatiannya pada tiga kebutuhan manusia yaitu :
1. Kebutuhan Prestasi
2. Kebutuhan Afiliasi
3. Kebutuhan Kekuasaan


d. Teori Motivasi Dua faktor Herzberg
Menurut Herzberg ada dua faktor yang mempengaruhi motivasi kerja seseorang dalam organisasi, yaitu :
• pemuas kerja (job satisfier) yang berkaitan dengan isi pekerjaan.
• penyebab ketidakpuasan kerja (job dissafisfiers) yang bersangkutan dengan suasana pekerjaan Satisfiers disebar motivators. (dissatifiers disebut faktor-faktor yang higienis).

KESIMPULAN
Sumber-sumber konflik organisasional sebagian besar merupakan hasil dinamika interaksi individual dan kelompok serta proses–proses psikologis. Untuk menyelesaikan konflik yang terjadi pimpinan dapat melakukan tindakan alternatif, tergantung pada situasi dan kondisi yang ada. Tindakan alternatif tersebut adalah menggunakan kekuasaan, konfrontasi, kompromi, menghaluskan situasi, dan mengundurkan diri.

Adanya konflik jangan dianggap sebagai suatu kemunduran tapi bisa dianggap sebagai dinamika organisasi dan juga agar organisasi tidak menjadi stagnan. Dan yang lebih penting lagi untuk belajar bersama dari adanya konflik tersebut, dengan konflik menjadikan anggota maju dalam berpikir, maju dalam wawasan, maju dalam wacana dan bisa menghargai beda pendapat. Dan yang terakhir agar organisasi bisa menjadi “hidup”.
Pelaku konflik tidak dianggap sebagai musuh, pelaku konflik jangan dianggap sebagai perusak organisasi tapi bisa ditempatkan sebagai mitra berdialog, mitra berdiskusi akhirnya menjadi dinamikanya dalam organisasi.

Pertanyaan dari Bapak Umar Hanis :
1. Kebutuhan Afiliasi.. Menurut kalian Afiliasi itu apa ?
Menurut kelompok kami afiliasi merupakan hubungan, pertalian kerjasama.. Kebutuhan Afiliasi adalah kebutuhan untuk menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan orang lain.
2. Faktor internal maupun eksternal.. Menurut kalian faktor internal dan faktor eksternall itu apa ?
Menurut kelompok kami faktor internal yaitu kebutuhan atau keinginan yang ada didalam diri seseorang. Dan faktor eksternal yaitu keinginan yang ada didalam diri seseorang yang turut dipengaruhi oleh faktor intern.
3. Konflik lini-staf.. Menurut kalian yang dimaksud dengan lini dan staf itu apa ?
Menurut kelompok kami konflik lini-staf itu adalah konflik antara atasan dengan bawahannya. Lini yaitu seseorang yang mempunyai wewenang atau jabatan untuk memerintah bawahannya . Dan staf yaitu pegawai, karyawan, orang yang membantu atasan dalam mengelola sesuatu, bagian organisasi dalam kepengurusan yang tidak mempunyai wewenang memerintah atasan atau pimpinan.
4. Dihalaman 2 dan halaman 5 ada kata kemenduaan organisasional dan kemandirian organisasional.. Apa perbedaan antara kemenduaan dan kemandirian organisasional ?
Menurut kelompok kami antara kemenduaan dan kemandirian itu sama-sama penyebab sumber konflik. Bedanya kemenduaan adalah Organisasi yang didalamnya terdapat organisasi lagi. Dan kemandirian adlah organisasi yang berdiri sendiri.
5. Dissatifiers disebut faktor-faktor yang higienis.. Apa yang dimaksud dengan higienis ?
Maksud kelompok kami sebenarnya Dissatifiers disebut faktor-faktor yang higienis masuk kedalam bahasan “penyebab ketidakpuasan kerja (job dissafisfiers)

Rabu, 04 November 2009

BAB 5 ORGANISASI BERKAS INDEKS SEQUENTIAL

Pengertian Berkas Indeks Sequential
Organisasi berkas indeks sequential adalah Berkas/file yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat diakses secara sequential maupun secara direct (langsung) atau kombinasi keduanya, direct dan sequentialSebuah pohon (tree) adalah struktur dari sekumpulan elemen, dengan salah satu elemennya merupakan akarnya atau root dan sisanya yang lain merupakan bagian-bagian pohon yang terorganisasi dalam susunan berhirarki dengan root sebagai puncaknya.
Indeks disusun berdasarkan binary search tree dan digunakan untuk melayani sebuah permintaan untuk mengakses sebuah record tertentu
Berkas data sequential digunakan untuk mendukung akses sequential terhadap seluruh kumpulan record-record.

Implementasi Organisasi Berkas Indeks Sequential
Ada 2 pendekatan dasar untuk mengimplementasikan konsep dari organisasi berkas indeks sequential :
Blok Indeks dan Data (Dinamik)
Prime dan Overflow Data Area (Statik)
Kedua pendekatan tersebut menggunakan sebuah bagian indeks dan sebuah bagian data, dimana masing-masing menempati berkas yang terpisah.

Alasannya :
Karena mereka diimplementasikan pada organisasi internal yang berbeda. Masing-masing berkas tersebut harus menempati pada alat penyimpan yang bersifat Direct Access Storage Device (DASD).

Blok Indeks Dan Data
Pada pendekatan ini kita menyusun data dengan lebih memperhatikan ke data yang bersifat logik, bukan fisik, jadi berkas indeks dan berkas data diorganisasikan dalam blok.
Berkas indeks mempunyai struktur tree
Berkas data mempunyai struktur sequential dengan ruang bebas yang didistribusikan antar populasi record.
Pada gambar tersebut ada N blok data dan 3 tingkat dari indeks. Setiap entry pada indeks mempunyai bentuk (nilai key terendah, pointer), dimana pointer menunjuk pada blok yang lain, dengan nilai key-nya sebagai nilai key terendah. Setiap tingkat dari blok indeks menunjuk seluruh blok, kecuali blok indeks pada tingkat terendah yang menunjuk ke blok data.
Misal :
Setiap blok data mempunyai ruang yang cukup untuk menampung 5 record dan setiap blok indeks mempunyai ruang yang cukup untuk menyimpan 4 pasang (nilai key, pointer).
Jika kita menginginkan penyisipan maupun penghapusan terhadap isi berkas, maka blok indeks dan blok data akan dibuat dengan sejumlah ruang bebas, yang biasanya disebut sebagai padding dan pada gambar ditunjukkan sebagai irisan.




Permintaan : INSERT APE
INSERT AIREDALE
Hanya blok data 1 yang digunakan dan hasilnya ditunjukkan pada gambar di bawah ini :










Entry pada blok harus diletakkan berdasarkan urutan sequential ascending.

Permintaan :

INSERT ARMADILLO
Pencarian dari struktur indeks menyatakan bahwa ARMADILLO seharusnya menempati blok data 1, tetapi blok tersebut sudah penuh.
Untuk mengatasi keadaan tersebut, blok data 1 dipecah dengan memodifikasi blok indeks 1-1.